Kamis, 28 Februari 2008

si iman yang merokok dan memaki

minggu lalu pulang kampung, di depan rumah ada pabrik baru, rumah saya yang di tengah kebun tidak senyap lagi. menjadi bising, meski kecil mesin pabrik itu sangat mengganggu. jadi males mau pulang kampung lagi. uh, saya mau cerita apa sih?

begini sodara-sodari, di pabrik milik sepupu itu ada sesuatu yang ganjil buat saya. anak kecil, umur 3 tahun, namanya iman (panjangnya sulaeman kayaknya), anak penjaga pintu pabrik itu. sehari-hari anak itu tidak pernah bermain dengan sebayanya, ia selalu menangis karena tidak pernah cocok dengan anak sebayanya. pagi jam 7 an bersama si bapak ia sudah nangkring di atas mesin pabrik, menemani operator bekerja, sepertinya ia sangat menikmatinya. sesekali, jika dikerjain sama pekerja-pekerja yang lain, ia berteriak "anjing!!", "goblog!", dan beberapa jenis binatang haram yang lain. itu saja belum cukup, tidak seperti anak-anak seusianya yang berhenti menangis dengan permen atau mainan warna warni. si iman ini baru berhenti menangis jika disogok oleh rokok dan secangkir kopi pahit. ngelepus ini anak.

saya tanya si bapak, dijawabnya dengan keluhan. entah siapa yang mengajari katanya, jika tidak merokok sehari saja anaknya sakit. mengenai bahasa makian juga anak itu tak pernah ada yang mengajari, bahkan orang-orang disekitarnya sangat menjaga ucapan ketika berada di dekat anak itu.

sodara-sodari, ada yang tahu solusi biar si iman berhenti merokok dan memaki? plis dong katakan, secepatnya akan saya sampaikan ke si bapak itu.

hatur nuhun.

1 komentar:

Enno mengatakan...

yah sebenernya agak aneh kalo gak ada yg ngaku ngajarin. sebab anak umur segitu lagi senang2nya meniru. btw kalo dia berkeliaran di lingkungan pabrik, pastinya dia menyerap semua itu dari buruh2 pabrik, yang maaf ya, kdg2 omongannya emang suka ngasal.

kalo masih gak ada yg ngaku juga, jgn2 belajar dari... jin? hiiiih...!!!! :D