Minggu, 02 Maret 2008

silit lidah

entah karena saya tidak cerdas, atau karena lemah otak (hehe..sama aja ya?), saya tidak dapat mencerna kecerdasan para panelis silat lidah di antv. 5 gadis, 1 emak-emak, dan 1 laki-laki yang katanya skeptis (ini ngakunya, hehe..kok ada ya orang bangga ngaku skeptis?).

talk show yang menawarkan perspektif lain ini ( ini juga ngakunya lho..), liat dari iklannya sepertinya menarik. bagaimana tidak? perempuan-perempuan menor yang seksi mau memamerkan kecerdasannya di televisi, seperti oase di tengah padang pasir sinetron indonesia (hahaha...) yang penuh akting-aktingan slapstick yang tolol dan modalnya cuma melotot-melotot. silat lidah seperti menawarkan harapan baru.

harapan baru??? haaahhh!!!

ternyata tidak, entah karena saya kurang cerdas mencerna, saya tidak menemukan apa yang diharapkan di iklannya. kecuali perempuan-perempuan menor yang sedang berusaha terlihat cerdas tanpa mengerti apa yang dibicarakannya (ketika mereka membicarakan kemiskinan dengan gaya yang meyakinkan...huh, tahu apa sih mereka tentang miskin dan lapar, sedangkan mereka dibayar mahal untuk bicara tentang miskin dan lapar).

dalam edisi uncut (ndak disensor), yang menonjol malah ungkapan-ungkapan "jorok" yang saya tidak tahu dimana letak kecerdasannya, jika jorok = cerdas...hahaha, saya tidak tahu harus berkomentar apa. kata orang jawa, lidahnya lebih dekat dengan silit.

akhirnya, saya berikrar tidak akan menonton silat lidah lagi, kecuali judul acaranya diganti menjadi "silit lidah". dan para panelis menor itu lebih baik diam saja, cukup dadanya saja yang bicara. karena nampaknya, kecerdasan yang mau dipamerkan itu kalah dari pameran belahan dada mereka. selebihnya...yahh, sinetron slapstick biasa, melotot-melotot saja.

1 komentar:

ifa mengatakan...

hyahahaha =D
memang benaaarrr,,, saya juga nggak menemukan kecerdasan dalam komentar2 para panelis ituh...